Rabu, 17 Februari 2016

Ceritaku

My name is ria damaiyanti. I often said to be joy, happiness and peace. my age is 20 years .I hope that the phrase was real in my life, amen. My first child of five siblings three girls and two boys. I come from a simple family the My expectations of my parents who later became the backbone of my family's future. now makes me more berrsemangat aspire to be successful for the happiness of those around me and especially my family orong and help those who need me that's one of my dreams to dust. I am currently studying in Akbid activities bina husada, so almost all of my activities there may be many who think I came from a humble family but could lecture obstetrics "all nothing is impossible if the intervention of a god is always with" that's when the family principle. My father was very desirous of her first child can enter a state of health even though it was barely even there are people who menjelekin but it is not an obstacle for us is precisely the impetus to keep fighting. STORY CONTINUE.

Minggu, 14 Februari 2016

PENGALAMAN PRAKTEK DI BPM SURYANTI .AM.KEB




Sebelum saya menceritakan tentang praktek , ini merupakan praktek saya yang ketiga . saya praktek BPM Suryanti Am. keb yang di bombing oleh Bu Iis Sumiyati SST.  Pada praktek ini saya mendapatkan pengalaman yang pertama membantu menolong persalinan karena pada praktek yang pertama saya mendapat pengalaman tentang kebutuhan dasar seperti merawat luka DM dan yang praktek pertama saya mendapat praktek dirumah sakit umum tangerang akan tetapi tidak untuk menolong ibu bersalin hanya sekedar membantu.
          Namun di BPM disana pasien yang saya tangani yaitu imunisasi, Keluarga Berencana, ANC, persalinan, dan nifas. Dan disini saya mendapat ilmu yang sebelumnya saya belum tahu menjadi tahu. Namun ada juga masih belum saya ketahui dan mengerti akan tetapi bidan-bidan disana memberitahu apa yang kita tidak tahu. Hal yang paling membuatku terharu adalah saat pertama kali saya ikut membantu menolong persalinan papa ibu bersalin rasanya seperti mau nanggis karna melihat secara langsung perjuangan seorang ibu yang luar biasa menahan rasa sakit dan mempertaruhkan nyawanya demi sang buah hatinya, itu adalah hal yang paling luar biasa yang pernah saya lihat dan yang membuat saya terharu apalagi disaat ibu yang kita tolong bersalin melahirkan, itu seperti mendapatkan suatu piala terbesar nyang sangat luar biasa saya langsung menanggis saat saya mendenggar tanggisan bayi yang telah lahir didunia ini. “selamat datang dedek jadilah kelak anak yang pintar dan berbakti kepada orang tua” itulah kata hatiku sambil meneteskan air mata.
                   Dan masih banyak lagi pengalaman saya dapatkan dari BPM yang begitu berharga. Terimakasih buat bidan Suryanti Am.keb dan kak lilik, kak lilis, momy, dan bunda. Buat setiap ilmu yang dibagikan dan semoga tuhan memberkati. BY RIA DAMAI YANTI